40 HADITS TENTANG AKHLAK: Hadits ke-29

Hadits ke-29: Larangan Mengadu Domba

A.    Redaksi Hadits

عن حُذَيْفَةُ قال: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ»

 وفي رواية للبخاري: «لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ»

Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba. (Dalam riwayat al-Bukhari disebutkan, “Tidak akan masuk surga penyebar bencana”) (Muttafaq ‘Alaih)

B.     Takhrij Hadits

1.      Sunan Abi Dawud, Bab fi al-Qattati no. 4871

2.      Sunan at-Tirmidzi, Bab Ma Ja’a fi an-Nammam no. 2026

3.      Musnad Ahmad, Bab Hadits Hudzifah bin al-Yaman ‘an an-Nabiyyi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam no. 23247, no. 23305, no. 23310, no. 23325

4.      As-Sunan al-Kubra li an-Nasa’i, Kitab as-Sahwi, Dzikru Ma Yanqudhu ash-Shalah wa Ma La Yanqudhuha no. 11550

5.      Shahih Ibnu Hibban, Bab an-Namimah, Dzikru Nafyi Dukhul al-Jannah ‘an an-Nammam min al-al-Muslimin no. 5765

6.      Al-Mu’jam al-Ausath, Bal al-‘Ain, Man Ismuhu ‘Ali no. 4192

C.    Kandungan Hadits

Asal makna kata namimah adalah berbisik dan bergerak ringan, artinya adalah menyampaikan perkataan orang kepada yang lainnya dengan maksud merusak. An-Nammam adalah yang mendengar omogan orang lain lalu menyampaikan kepada yang lainnya (dengan maksud merusak), sedangkan al-Qattat adalah yang mendengarkan omongan yang sebenarnya tidak diketahui permasalahannya lalu disampaikan kepada orang lain. Ada juga yang mengatakan bahwa al-Qattat adalah an-Nammam.

Orang yang mengadu domba (padahal tahu bahwa itu diharamkan), akibatnya adalah diharamkan masuk surga, bahkan di alam barzakh pun akan di siksa. Hendaknya orang yang mendengar berita adu domba tidak mempercayai pembawa beritanya, tidak berburuk sangka terhadap orang yang dibicarakannya serta tidak mencari-cari kebenaran tentang hal yang dibicarakannya. Bahkan seharusnya mencegah orang yang membawa berita itu dan memburukkan perbuatannya serta memarahinya jika tidak menghentikan ulahnya. Hendaknya ia tidak membiarkan dirinya ikut-ikutan mengadu domba dengan menyebarkan berita semacam itu sehingga ia sendiri menjadi pengadu domba.

Al-Atabi berkata, “Aku mendengar seorang wanita Badui menasihati anaknya, ia berkata, ‘Hendaknya engkau menjaga rahasia dan menjauhi adu domba, karena adu domba tidak melahirkan kecintaan bahkan akan merusaknya serta membangkitkan pengkhianatan.’”

Komentar