Hadits ke-40: Hal-hal yang Dapat Memasukkan Manusia ke Dalam Surga dan Neraka
A. Redaksi Hadits
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ: سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ فَقَالَ: تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ
الخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ: الفَمُ
وَالفَرْجُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang sesutu yang paling banyak memasukkan
seseorang ke dalam surga,
maka beliaupun menjawab, ‘Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.’ Dan beliau
juga ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukan orang ke dalam neraka, maka beliau menjawab, ‘Mulut dan kemaluan.’
(HR. Tirmidzi)
B. Takhrij Hadits
1. Musnad Abi Dawud ath-Thayalisi, Bab wa ‘Abdullah al-Audiyyu, no. 2569
2. Musnad Ahmad, Bab Musnad Abi Hurairah, no. 7907, 9096, 9696
3. Musnad Ibnu Majah, Bab Dzikri adz-Dzunub, no. 4246
4. Shahih Ibnu Hibban, Bab Dzikru al-Bayan bi Anna min Aktsari Ma Yudkhilu
an-Nas al-Jannah at-Tuqa wa Husna al-Khuluq, no. 476
5. Al-Mustadrak ‘ala ash-Shahihain, Kitab ar-Riqaq, no. 7919
6. Al-Mu’jam al-Ausath, Bab Man Ismuhu: Miqdam, no. 8996
C. Kandungan Hadits
Hadits ini
menjelaskan tentang keutamaan dari akhlak yang baik, sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah, “Sesungguhnya Nabi ditanya tentang suatau
hal yang paling banyak memasukan manusia kedalam surga? Yakni, hal apa yang
menyebabkan hamba masuk surga? Maka Rasulullah menjawab: Taqwa kepada Allah dan
akhlak yang baik, taqwa kepada Allah Ta’ala adalah mengerjakan apa-apa yang
diperintahkan Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya.” Pernah
ada suatu riwayat yang menceritakan bahwa suatu hari sahabat ‘Umar bin Khathab
ditanya oleh seseorang tentang apa itu taqwa? ‘Umar bin Khathab menjawab, “Taqwa adalah
apabila kamu pernah berjalan di atas bara api”. Maksudnya adalah taqwa itu
sifat kehati-hatian kita dalam melakukan segala perbuatan.
Dalam al-Qur’an juga disebutkan tentang
perintah taqwa ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dengan
sebenar-benarnya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan taqwa.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 102)
Sedangkan hadits ini juga menjelaskan bahwa suatu hal yang banyak memasukan hamba kedalam neraka adalah mulut dan farji, yakni kedua hal tersebut memang sangatlah rawan dalam berbuat maksiat. Dari mulut banyak manusia terlena akannya, jika tidak dapat mengontrol mulut akan berbuat ghibah, membicarakan tetangga yang tak semestinya ia lakukan, dari mulut juga sebenarnya manusia bisa mengamalkan kebajikan seperti mengucap salam ketika berpapasan dengan tetangga, berkata jujur dan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah dalam berdzikir. Melalui farji (kemaluan) juga manusia bisa terperosok kedalam jurang neraka karenanya. Inilah yang paling dikhawatirkan dan paling rawan untuk berbuat maksiat (dosa), apalagi di kalangan muda-mudi yang mereka bergaul bebas bahkan sampai mengorbankan harga diri dan kehormatannya hanya karena didorong oleh nafsu setan. Sebenarnya apabila seorang hamba mempunyai rasa sifat malu hal ini akan tercegah untuk berbuat perbuatan dosa.
Komentar
Posting Komentar