40 HADITS TENTANG AKHLAK: Hadits ke-7

Hadits ke-7: Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

A.    Redaksi Hadits

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ» قِيلَ: مَنْ؟ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ»

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “’Sungguh merugi, sungguh merugi, kemudian merugilah ia.’ Ditanyakan kepada beliau, ‘Siapa itu wahai Rasulullah?’ beliau menjawab, ‘Yaitu orang yang sempat bertemu dengan kedua orang tuanya setelah tua, baik salah satunya ataupun keduanya, tapi tidak menyebabkan masuk surga’.” (HR. Muslim)

B.     Takhrij Hadits

1.      Shahih Muslim, Bab Raghima Anfu man Adraka Abawaihi au Ahadahuma ‘inda al-Kibari Falam Yadkhul al-Jannah no. 2551

2.      Sunan at-Tirmidzi, Abwab ad-Da’awat ‘an Rasulillah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam no. 3545

3.      Musnad Ahmad, Bab Musnad Abi Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu no. 7451, no. 8557

4.      Al-Mu’jam al-Ausath, Bab min Baqiyyah man Awwal Ismihi Mim man Ismuhu Musa no. 8131, Bab Man Ismuhu Miqdam no. 8994

5.      Shahih Ibnu Hibban, Bab Raja’ Dukhul a-Jinan al-Mushalli ‘ala al-Mushthafa Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam no. 907, Bab Dzikru Khabar Tsanin Yusharrihu bi Ma’na ma Dzakarnahu no. 908

6.      Shahih Ibnu Khuzaimah, Bab Istihbab al-Ijtihad fi al-‘Ibadah fi Ramadhan no. 1888

C.    Kandungan Hadits

            Hadits di atas menganjurkan untuk berbakti kepada orang tua dan pahalanya sangat besar. Artinya adalah, berbakti kepada kedua orang tua saat keduanya sudah tua renta dan tak berdaya dengan cara melayani merawat, memberi nafkah atau yang lainnya merupakan faktor utama penyebab masuk surga. Barangsiapa yang tidak melakukan kebaikan ini maka luput darinya penyebab masuk surga, dan dia telah merugi. Berbakti kepada kedua orang tua termasuk amal yang paling dicintai Allah setelah shalat pada waktunya.

            Berbakti kepada kedua orang tua merupakan sebab dikabulkannya do’a, sebagaimana dalam kisah tiga orang yang masuk ke dalam sebuah goa lalu tiba-tiba sebuah batu besar longsong sehingga menutupi mulut goa.

            Al-Hasan pernah ditanya tentang berbakti kepada kedua orang tua, lalu ia menjawab, “Engkau mempersembahkan untuk keduanya apa yang engkau miliki dan mematuhi apa yang mereka perintahkan selama bukan merupakan kemaksiatan.” Hal ini ditunhukkan oleh firman Allah, ‘Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukanmu dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.’ (QS. Luqman [31]: 15).

Komentar