Hadits ke-33: Larangan Memata-matai
A. Redaksi Hadits
عَنْ مُعَاوِيَةَ
قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
«إِنَّكَ إِنِ اتَّبَعْتَ عَوْرَاتِ النَّاسِ أَفْسَدْتَهُمْ أَوْ كِدْتَ أَنْ
تُفْسِدَهُمْ» فَقَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ: «كَلِمَةٌ سَمِعَهَا مُعَاوِيَةُ مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ نَفَعَهُ اللَّهُ تَعَالَى بِهَا»
Dari Mu’awiyah Radhiyallahu
‘Anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya jika engkau mencari-cari
kesalahan manusia berarti engkau telah merusak mereka atau hampir merusak
mereka’." Abu Darda berkata, “Ini adalah kalimat yang didengar Mu’awiyah
dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, semoga Allah memberinya
manfaat dengan itu.” (HR. Abu Dawud)
B. Takhrij Hadits
1. Musnad Abi Ya’la, Bab Hadits Mu’awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu ‘Anhu no. 7389
2. Shahih Ibnu Hibban, Bab al-Ghibah, Dzikru al-Ikhbar ‘an Nafyi Jawaz Dzikri
Tatabbu’i al-Mar’i ‘Uyub Akhihi al-Muslim no. 5760
3. Al-Mu’jam al-Kabir li ath-Thabrani, Bab Abu Darda ‘an Mu’awiyah Radhiyallahu ‘Anhu no. 702, Bab Jubair bin Nufair ‘an Mu’awiyah no. 859, Bab Rasyid bin Sa’din ‘an Mu’awiyah no. 890
C. Kandungan Hadits
At-Tajassus berasal dari kata al-Jassu yang
artinya memilih sesuatu dengan tangan, yakni salah satu pengindera. Maksud dalam
hadits di atas adalah larangan memata-matai dan mencari-cari kesalahan kaum
muslimin, karena hal itu dapat merusak mereka. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Dan
janganlah kamu mencuri dengar dan mencari-cari kesalahan orang lain.” Sebagian
ulama mengatakan, bahwa at-Tahassus (dengan huruf ha) artinya
mendengarkan pembicaraan orang lain, adapun at-Tajassus (dengan huruf jim)
artinya adalah mencari-cari kesalahan orang lain. Ada juga yang berpendapat
bahwa at-Tajassus adalah mengintip perkara-perkara yang tersembunyi yang
biasanya mengenai keburukan.
Menurut Tsa’lab, at-Tajassus berarti
mencari-cari kesalahan untuk disampaikan kepada orang lain, sedangkan at-Tahassus
adalah untuk diri sendiri. Ada juga yang mengatakan bahwa keduanya mengandung
pengertian yang sama, yaitu mencari-cari berita dan kondisi yang tersembunyi.
Hindarilah memata-matai kesalahan sesama muslim. Disebutkan dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya barangsiapa mencari-cari kesalahan saudaranya yang sesama muslim, maka Allah akan memilih kesalahannya sehingga mempermalukannya di rumahnya.” Dalam hadits lain disebutkan, “Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim di dunia, maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat.”
Komentar
Posting Komentar