Hadits ke-5: Mencintai Rasulullah
A. Redaksi Hadits
عَنْ أَنَسٍ قَالَ:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ،
حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ»
Dari Anas Radhiyallahu
‘Anhu, ia berkata, Rasululah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah (sempurna) iman seseorang di antara kamu
sehingga aku lebih ia cintai daripada orang tua dan anaknya serta manusia
lainnya.” (HR. al-Bukhari)
B. Takhrij Hadits
1. Shahih al-Bukhari, Bab Minal Iman an Yuhibba li Akhihi Ma Yuhibbu li
Nafsihi no. 13, Bab Halawah al-Iman no. 16, Bab Man Kariha an Ya’uda fi al-Kufri Kama Yakrahu
an Yulqa fi an-Nar minal Iman no. 21, Bab al-Hubbi Fillah no. 6041, Bab
Man Ikhtara adh-Dharba wa al-Qatla wa al-Hawan ‘ala al-Kufri no. 6941
2. Shahih Muslim, Bab Bayan Khishalin man Ittashafa Bihinna Wajada Halawath al-Iman
no. 43, Bab Wujubi Mahabbah Rasulillah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam no.
44, Bab ad-Dalil ‘ala anna min Khishal al-Iman an Yuhibba li Akhihi
al-Muslim ma Yuhibbu li Nafsihi min al-Khair no. 45
3. Sunan Ibnu Majah, Bab Fi al-Iman no. 66-67, Bab ash-Shabri ‘ala al-Bala’ no. 4033
4. Sunan an-Nasa’i, Bab Tha’mul Iman no. 4987, Bab Halawatul Iman no. 4988, Bab
Halawatul Islam no. 4989, Bab ‘Alamatul Iman no. 5013-5014, no.
5016-5017, no. 5039
5. Sunan at-Tirmidzi, Abwab Shifat al-Qiyamah wa ar-Raqaiq wa al-Wara’ ‘an
Rasulillah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam no. 2515, Abwab al-Iman no. 2624
C. Kandungan Hadits
Hadits
ini menunjukkan wajibnya mencintai Rasulullah, mendahulukan kecintaan terhadapnya
dari mencintai semua orang hingga orang tua, anak dan diri sendiri. Diri sendiri
termasuk ke dalam ucapan beliau “dan seluruh umat manusia.”
Oleh
sebab itu ketika ‘Umar berkata kepada Rasulullah, “Demi Allah, sesungguhnya engkau
lebih aku cintai dari segalanya kecuali diriku sendiri.” Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam berkata kepadanya, “Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya,
hingga aku menjadi orang yang lebih engkau cintai dari dirimu sendiri.” ‘Umar
berkata, “Sesungguhnya saat ini engkau lebih aku cintai daripada diriku
sendiri.” Beliau bersabda, “Sekarang (engkau benar), wahai ‘Umar!”
Kita
wajib mendahulukan kecintaan kepada Rasulullah dari kecintaan kepada semua
orang, kecintaan kepada seorang anak, orang tua, keluarga, harta juga jiwa. Namun
bila ada yang berkata, “Bagaimana caranya dan apa tandanya?”
Maka kita jawab, adapun tandanya adalah mendahulukan perintah Rasulullah dari hawa nafsunya. Ini adalah tanda terbesar yang menunjukkan bahwa Rasulullah lebih engkau cintai dari dirimu sendiri. Jika Rasulullah memerintahkanmu dengan suatu perkara, sementara hawa nafsumu menginginkan agar engkau tidak melakukannya, atau Rasulullah melarangmu dari sesuatu sementara hawa nafsumu menginginkan agar engkau melakukannya; kemudian engkau meninggalkan hawa nafsumu, maka ini artinya Rasulullah lebih engkau cintai dari dirimu sendiri, dan jika tidak, maka engkau pasti mengikuti hawa nafsumu dan meninggalkan perintah Rasulullah. Kemudian, setiap kali seseorang semakin menghadirkan dalam benaknya untuk mengikuti Rasulullah dalam segala amalnya serta akhlaknya, maka semakin bertambahlah kecintaannya kepada beliau.
Komentar
Posting Komentar