Hadits ke-38: Mengiringi Keburukan dengan Kebaikan
A. Redaksi Hadits
عَنْ أَبِي ذَرٍّ
قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقِ اللهِ
حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ
النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Dari Abi Dzar ia berkata, Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda kepadaku, “Bertakwalah kepada Allah di mana saja
engkau berada, iringilah setiap keburukan itu dengan kebaikan niscaya ia akan
menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia.” (HR.
Tirmidzi)
B. Takhrij Hadits
1. Musnad Ahmad, Bab Hadits Abi Dzar al-Ghifari, no. 21354, 21403, 21487, 21536
2. Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, Ma Dzukira fi Husni al-Khuluqi wa Karahiyah
al-Fuhsyi, no. 25324
3. Sunan ad-Darimi, Bab fi Husni al-Khuluq, no. 2833
4. Musnad al-Bazzar, Bab Maimun bin Abi Syabib ‘an Abi Dzar, no. 4022
5. Al-Mustadrak ‘ala ash-Shahihain, Bab wa Amma Hadits Samurah bin Jundub, no. 178
C. Kandungan Hadits
Hadits yang mulia ini berisi wasiat berharga dari Rasulullah Shallallahu’Alaihi wa Sallam kepada kita semua dalam mengarungi kehidupan dunia ini.
Wasiat ini berhubungan dengan hubungan kita kepada Allah,
diri sendiri dan orang lain. Setiap kita mesti akan berhubungan dengan sang pencipta kita dan ini
dapat diwujudkan dengan benar hanya
dengan takwa kepada-Nya
disetiap saat. Juga setiap kita akan berhubungan dengan diri sendiri sebagai insan yang tidak luput dari
kesalahan dan dosa, maka caranya adalah dengan mengiringi kesalahan dan dosa dengan taubat yang merupakan
amalan sholih dan kebajikan yang
dapat menghapus dosa kesalahan tersebut. Sehingga bila seorang berbuat dosa
maka segera mengiringinya dengan taubat dan menambah
amal kebaikan yang dapat menghapusnya.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan laksanakanlah shalat pada
kedua ujung siang (pagi
dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan.” (QS. Hud [11]: 114).
Demikian juga kita tidak mungkin lepas dari masyarakat dan orang
lain disekitar kita, karena manusia
adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Sebab itu
beliau mewasiatkan dengan menjadikan akhlak mulia sebagai dasar dalam pergaulan
ini. Bergaul dengan orang lain dengan akhlak mulia dapat
dijabarkan oleh sabda beliau yang lainnya, yaitu sabda beliau Shallallahu’Alaihi wa Sallam:
فَمَنْ
أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ
مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى
النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْه
“Siapa yang ingin diselamatkan dari neraka dan masuk surga maka hendaknya kematian menjemputkanya dalam keadaan ia beriman kepada Allah dan hari akhir dan hendaknya ia bergaul dengan orang lain sebagaimana ia ingin orang lain bergaul dengannya.” (HR Muslim)
Komentar
Posting Komentar