Hadits ke-39: Sebaik-baik Akhlak dan Seburuk-buruk Akhlak
A. Redaksi Hadits
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ
أَحَبَّكُمْ إِلَيَّ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا الْمُوَطَّئُونَ أَكْنَافًا
الَّذِينَ يَأْلَفُونَ وَيُؤْلَفُونَ وَأَبْغَضَكُمْ إِلَى اللَّهِ الْمَشَّاءُونَ
بِالنَّمِيمَةِ الْمُفَرِّقُونَ بَيْنَ الْأَحِبَّةِ الْمُلْتَمِسُونَ لِلْبُرَآءِ
الْعَنَتَ»
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,
ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Orang
yang paling aku cintai di antara kalian adalah yang paling bagus akhlaknya,
paling lapang jiwanya, serta yang mudah menerima orang lain dan mudah diterima
orang lain. Sedangkan orang yang paling aku benci adalah yang suka mengadu
domba, memutus hubungan di antara orang-orang yang saling mencintai, dan mencari-cari
kesalahan orang lain yang tidak bersalah.” (HR. Ath-Thabrani)
B. Takhrij Hadits
1. Al-Mu’jam ash-Shaghir li ath-Thabrani, Bab Man Ismuhu Muhammad, no. 835
2. Amali Ibnu Basyran, Bab Majlis fi Jumada al-Ula min as-Sanah, no.
513
3. Ash-Shomtu li Ibn Abi ad-Dunya, Bab Dzammi an-Namimah, no. 253
4. Dammu al-Ghibah wa an-Namimah li Ibn Abi ad-Dunya, Bab Ma Ja’a fi Dzammi an-Namimah
5. Mudaratu an-Nas li Ibn Abi ad-Dunya, Bab I’tizali asy-Syarri wa Ahlihi, no. 146
C. Kandungan Hadits
Hadits ini menjelaskan mengenai keutamaan menjalin kasih sayang dan persaudaraan.
Ketahuilah sesungguhnya jalinan kasih sayang merupakan buah dari etika yang
baik, sedangkan bercerai berai adalah buah dari etika yang jelek. Maka etika
baik akan bisa menetapkan saling meyayangi, mengkasihi dan kecocokkan.
Sedangkan etika jelek akan menyebabkan saling memusuhi, dengki, dan
berpaling satu sama lain.
Sesungguhnya beliau pernah berkata, “Apakah engkau ingin bertempat di surga firdaus dan bersanding dengan ar-Rahman di surga-Nya bersama para Nabi, shidiqin, syuhada’ dan orang-orang sholih? Maka lakukanlah setiap amal baik, tinggalkan setiap kesenangan nafsu, tahanlah amarah, sambunglah seluruh kerabat, maafkanlah setiap kesalahan saudara/temanmu, jauhilah setiap kerabat dekat karena Allah, dan dekatilah setiap kerabat jauh karena Allah.” Beliau juga berkata, “Pandangan seorang lelaki kewajah saudaranya atas dasar cinta dan belas kasih adalah ibadah.”
Komentar
Posting Komentar